Lanjut usia (lansia) merupakan siklus kehidupan yang tidak dapat dihindari oleh setiap manusia. Menurut data WHO, di kawasan Asia Tenggara populasi lansia sebesar 8% atau sekitar 142 juta jiwa. Pada tahun 2050 diperkirakan populasi lansia meningkat 3 kali lipat dari tahun 2013. Di Indonesia jumlah lanjut usia ( lansia ) lebih dari 10% dari populasi penduduk pada tahun 2020, jumlah penduduk usia di atas 60 tahun mencapai 28,7 juta orang.
Menurut Kementerian Sosial, populasi lansia di Indonesia diperkirakan akan meningkat lebih tinggi dibandingkan negara lain di dunia. Menurut United Nations, Indonesia memiliki jumlah lansia urutan ke-4 terbesar didunia, setelah negara China, India dan Amerika. Berdasarkan hasil angka proyeksi penduduk tahun 2017 jumlah lansia di provinsi bali sebanyak 380.115 orang atau 9,77% dari keseluruhan penduduk (Badan Pusat Statistik, 2017 ).
Di Indonesia, diabetes sendiri kerap dikaitkan dengan masalah usia. Hal ini dibuktikan dengan riset kesehatan dasar (Riskesdas) dari Kementerian Kesehatan RI pada 2018 menyebutkan kasus diabetes mellitus di Indonesia merupakan salah satu dari 10 besar penyakit yang dialami lansia.
Diabetes lansia adalah penyakit kronis yang dialami orang berusia lanjut, diderita sekitar 33% orang berusia 65 tahun dan lebih tua. Bentuk diabetes pada lansia yang paling umum adalah diabetes tipe 2. Faktanya, hampir setengah dari penderita diabetes tipe 2 adalah orang yang berusia 65 tahun atau lebih.
Lansia berisiko lebih besar mengalami komplikasi yang berhubungan dengan diabetes, termasuk hypoglycemia, penyakit jantung, dan gagal ginjal. Makanya, penting untuk mempelajari gejala diabetes pada lansia.
Kenali Ciri-ciri Diabetes pada Lansia
Tanda dan gejala diabetes bervariasi setiap orang. Beberapa memiliki gejala ringan sementara penderita lainnya menunjukkan tanda-tanda jelas bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan tubuhnya.
Berikut ciri-ciri diabetes yang harus diwaspadai:
- Peningkatan rasa haus dan buang air kecil
Diabetes menyebabkan penumpukan kelebihan glukosa dalam darah yang mengakibatkan kondisi ginjal bekerja berlebihan.
Disaat ginjal bekerja untuk menyaring glukosa, kelebihan glukosa diekskresikan ke dalam urin dan menarik cairan dari tubuh bersamanya. Ini akan memunculkan rasa lebih haus dari biasanya (polidipsia) sehingga minum lebih banyak cairan dan lebih sering buang air kecil (poliuria).
- Mengalami Kelelahan ekstrem
Perlu diketahui gejala lain diabetes pada lansia adalah kelelahan yang ekstrem. Ketika kadar gula darah tinggi, tubuh akanlebih sulit untuk mengubah glukosa menjadi energi.
- Kondisi luka akan sembuh lebih lambat
Kondisi yang ditemui dibeberapa lansia dengan diabetes dan memiliki luka dan memar akan mengalami sembuh lebih lambat dari biasanya. Kadar gula darah yang tinggi dapat menghambat proses penyembuhan alami tubuh.
- Pusing dan atau pingsan
Lansia dengan kondisi diabetes akan mungkin mengalami kadar gula darah rendah, di bawah 70 mg atau hipoglikemia. Ketika kadar glukosa darah menurun, dapat menyebabkan pusing, gemetar, kebingungan, bahkan pingsan.
- Sakit kepala
Sakit kepala sering menjadi keluhan yang umum dan tidak berbahaya. Tetapi, sakit kepala tersebut dapat menandakan bahwa gula darah atau glukosa, berada di luar batas normalnya.
- Sensasi kesemutan di tangan dan kaki
Setengah dari para penderita diabetes akan mengalami kerusakan saraf, terutama mereka yang menderita diabetes selama bertahun-tahun.
Gejala diabetes ini disebut juga dengan neuropati perifer, yang dapat menyebabkan kesemutan, mati rasa, kelemahan, atau bahkan nyeri pada tangan dan kaki.
- Gangguan Penglihatan
Jika kondisi kadar glukosa darah yang tinggi tidak diperhatikan dapat menarik cairan keluar dari lensa mata, sehingga sulit bagi mereka untuk fokus.
Jika kondisi ini tidak diobati dengan benar, gejala diabetes ini dapat menyebabkan pembentukan pembuluh darah baru di belakang retina dan merusak pembuluh darah yang ada dan jika dibiarkan terus menerus maka kondisi ini dapat menyebabkan kehilangan penglihatan sebagian atau seluruhnya.
- Masalah gusi
Gejala lain dari diabetes pada lanjut usia adalah kondisi gusi merah, bengkak, bahkan terasa nyeri. Hal ini dikarenakan diabetes dapat membahayakan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan kemungkinan infeksi pada gusi dan tulang yang menopang gigi. Beberapa tanda terjadinya peringatan yang harus diwaspadai selain gusi yang meradang termasuk gigi goyang, luka, dan kantong berisi nanah di gusi.
- Meningkatnya Nafsu Makan
Tanda peringatan diabetes yang harus diwaspadai adalah rasa lapar dari biasanya. Hal ini disebut juga dengan polifagia. Kondisi ini terjadi ketika diabetes mencegah glukosa makanan mencapai sel-sel , membuat Anda merasa lapar bahkan setelah makan banyak.
- Mulut kering
Kondisi ini dikenal sebagai xerostomia, mulut kering adalah tanda lain diabetes pada lansia. Seringkali disertai dengan bibir kering, pecah-pecah dan lidah terasa kasar. Sensasi tidak nyaman ini terjadi ketika mulut tidak mampu memproduksi air liur yang cukup.
Penyebab Kondisi Diabetes pada Lansia
Kondisi diabetes pada lanjut usia terjadi dikarenakan tubuh tidak menghasilkan cukup insulin atau tidak dapat menggunakan insulin dengan benar atau kombinasi keduanya. Ketika tubuh memiliki masalah dengan insulin, maka terlalu banyak glukosa dalam aliran darah atau hyperglycemia, yang pada akhirnya membuat kesehatan bermasalah.
Faktor yang meningkatkan risiko terjadinya diabetes pada manula di antaranya hipertensi, kelebihan berat badan, riwayat diabetes di keluarga, riwayat prediabetes, memiliki gaya hidup buruk seperti kurang olahraga dan merokok.
Jika Anda mengalami salah satu gejala diabetes di atas, segera hubungi dokter.
Dokter akan meminta Anda melakukan pemeriksaan terkait diabetes antara lain :
- Tes A1C: Tes untuk mengukur rata-rata kadar glukosa darah selama dua atau tiga bulan
- Tes toleransi glukosa oral: Dengan tes diabetes ini, glukosa darahdiukur sebelum dan dua jam setelah minum cairan yang mengandung glukosa. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk melihat bagaimana tubuh merespons glukosa
- Tes glukosa plasma puasa: Untuk tes darah ini, harus menahan diri dari makan setidaknya selama 8 jam
- Versi lain dari tes ini adalah tes glukosa plasma acak, yang dapat diberikan setiap saat sepanjang hari tanpa perlu puasa
Berikut adalah cara yang dapat dilakukan dalam mengelola diabetes pada lansia, antara lain:
- Cek gula arah secara berkala dengan alat tes gula darah mandiri
- Pola makan yang sehat.
- Berhenti merokok
- Rutin berolahraga
- Minum obat secara teratur
- Rutin melakukan pemeriksaan ke dokter
