Diabetes Dapat Menyebabkan Komplikasi Penyakit Jantung dan Hipertensi

Diabetes Dapat Menyebabkan  Komplikasi Penyakit Jantung Dan Hipertensi (Illustrasi) Diabetes Dapat Menyebabkan Komplikasi Penyakit Jantung Dan Hipertensi (Illustrasi)

Penderita Diabetes atau penyakit kencing manis akan lebih berisiko terkena penyakit jantung. Selain itu perlu diketahui juga bahwa “ Diabetes “ juga dapat meningkatkan faktor risiko penyakit Jantung lainnya seperti Hipertensi (tekanan darah tinggi) dan Dislipidemia (peningkatan kadar kolesterol).

Diabetes dan tekanan darah tinggi atau hipertensi sering terjadi secara bersamdaan pada seorang pasien. Kedua masalah kesehatan ini memang saling berkaitan. Ketika seseorang mengalami dua penyakit dalam waktu yang sama, dokter menyebutnya sebagai komorbid.

Kondisi komorbid dapat mempengaruhi satu sama lain. Diabetes dapat  memperburuk hipertensi, begitu pula sebaliknya. Keduanya juga dapat mengakibatkan  satu penyakit baru yang menjadi komplikasi, salah satunya penyakit jantung.

Diabetes dan Hipertensi
Tekanan darah tinggi biasanya didapati pada pengidap diabetes, terutama diabetes tipe 2. Orang dengan penyakit diabetes kemungkinan akan dua kali lipat mengalami hipertensi ketimbang orang tanpa penyakit diabetes.

Penderita diabetes akan lebih berisiko memiliki tekanan darah tinggi jika memiliki hal-hal sebagai berikut :

  1. Memiliki riwayat keluarga dengan tekanan darah tinggi
  2. Berat badan berlebih atau obesitas
  3. Banyak mengkonsumsi garam
  4. Jarang makan buah-buah dan sayuran
  5. Jarang malakukan berolahraga
  6. Hobi merokok
  7. Sering minum minuman beralkohol

Selain itu seorang dengan hipertensi sering menunjukkan resistansi terhadap insulin dan lebih berisiko mengalami diabetes ketimbang individu dengan tekanan darahnya normal.

Penyebab utama kesakitan dan kematian dalam diabetes adalah penyakit jantung dan pembuluh darah yang diperburuk oleh adanya hipertensi.

Diabetes dan hipertensi pun terkait erat karena faktor risiko yang serupa, seperti:

  1. Obesitas
  2. Peradangan pembuluh darah
  3. Pengerasan pembuluh darah
  4. Kadar lemak dalam darah yang terlalu tinggi

Segala faktor risiko dan kondisi tersebut beririsan dengan faktor pemicu penyakit jantung.

Mengapa Penderita Diabetes Bisa Terkena Serangan Jantung?
Diabetes terjadi ketika kadar gula darah terlalu tinggi dalam jangka waktu tertentu. Akibat tingginya kadar gula darah, pembuluh darah bisa menjadi rusak dan menyebabkan komplikasi penyakit jantung serius.

Akan lebih banyak gula yang menempel pada sel darah merah dan terakumulasi di dalam darah. Akumulasi ini di kemudian hari bisa menyumbat dan merusak pembuluh yang membawa darah ke dan dari jantung. Dampaknya, jantung kekurangan oksigen dan nutrisi.

Pengidap diabetes juga akan lebih mungkin memiliki kondisi lain yang meningkatkan risiko penyakit jantung, antara lain :

  1. Tekanan darah tinggi akan membuat dinding arteri tertekan dan akhirnya menjadi rusak.
  2. Terlalu banyak kolesterol jahat (LDL) juga bisa terbentuk plak dalam dinding arteri yang rusak.
  3. Trigliserida tinggi akan memicu pengerasan arteri.

Tingginya kadar gula dalam darah pada pasien diabetes akan menyebabkan kerusakan lapisan dalam pembuluh darah (endotel), yang dapat menyebabkan hipertensi.

Hipertensi dalam jangka waktu lama akan kian merusak pembuluh darah. Dislipidemia merusak lapisan endotel dan menyebabkan penumpukan plak yang dapat menyumbat pembuluh darah. Penyumbatan pembuluh darah arteri koroner di jantung dapat berakibat fatal yaitu serangan jantung.

Pasien dengan diabetes, terutama yang tidak terkontrol, cenderung menderita penyakit jantung pada usia yang lebih muda. Risiko penyakit jantung meningkat dengan adanya faktor-faktor penyerta lainnya, seperti usia tua, jenis kelamin laki-laki, kebiasaan merokok, riwayat keluarga, dan obesitas atau kegemukan.

Pemeriksaan berkala gula darah sangat membantu kontrol gula darah. Pemeriksaan gula darah dapat berupa pemeriksaan gula darah sewaktu, gula darah puasa, gula darah 2 jam setelah makan, dan pemeriksaan HBA1C. Pemeriksaan HBA1C menggambarkan rerata gula darah selama 3 bulan terakhir. Target kontrol gula darah adalah HBA1C di bawah 7%.

Kontrol gula darah pada pasien diabetes dapat dimulai dengan pola hidup sehat, seperti:

  1. Olahraga teratur
  2. Mengurangi asupan karbohidrat dan gula
  3. Berhenti merokok
  4. Manajemen stres
  5. Melakukan cek gula darah secara teratur
  6. Mengikuti anjuran dokter dengan mengkonsumsi obat diabetes dan injeksi insulin sesuai yang disarankan dokter

Kontrol gula darah yang baik akan menurunkan risiko seseorang terkena penyakit jantung.

Lakukan kontrol gula darah secara mandiri dirumah untuk menghindari diabetes sejak dini, gunakan produk alat tes gula darah GlucoDr dengan garansi alat seumur hidup.

Dapatkan produk GlucoDr Auto A ditoko-toko alat kesehatan dan apotek terdekat atau di official store GlucoDr di Tokopedia, Shopee, dan Blibli.

Kontrol gula darah sejak dini, masa depan anda terlindungi.


Sumber :
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Diabetes, Hypertension, and Cardiovascular Disease: Clinical Insights and Vascular Mechanisms. https://www.ncbi.nlm.nih.gov

Media

GlucoDr Tips dr Putu Ayu "Stress dan Diabetes"

Layanan Pelanggan

Informasi lebih lanjut, silahkan hubungi kami :

Tel : +62 21 4250665    Fax : +62 21 4250703

Email : medisindo@medisindo.co.id

glucodr official glucodr official