Print this page

ISPA

Infeksi Saluran Pernapasan (ilustrasi) Infeksi Saluran Pernapasan (ilustrasi)

ISPA atau yang di sebut juga Infeksi Saluran Pernafasan Akut merupaka infeksi yang menyerang salah satu bagian/lebih dari saluran nafas mulai hidung  sampai alveoli termasuk adneksanya (sinus, rongga telinga tengah dan pleura).

ISPA merupakan penyakit yang sering terjadi pada anak dan dewasa. ISPA merupakan salah satu penyebab utama kunjungan pasien di Puskesmas (40% - 60%) dan rumah sakit (15% - 30%). Salah satu penyakit ISPA yang perlu di perhatikan adalah penyakit influenza. Influenza adalah infeksi akut yang menyerang saluran pernafasan, disebabkan oleh virus influenza dengan gejala demam ≥38˚C disertai batuk dan atau sakit tenggorokan.

Faktor yang mempengaruhi ISPA adalah sebagai berikut :

  1. Umur

Prevalensi infeksi saluran pernafasan akut atas bagian bawah (pneumonia) lebih tinggi pada umur yang lebih muda.

  1. Jenis Kelamin

Ada kecendrungan anak laki-laki lebih sering terserang infeksi dari pada anak perempuan, tetapi belum diketahui faktor yang mempengaruhinya .

  1. Status Imunisasi

Beberapa penelitian menunjukkan proporsi kasus balita penderita ISPA terbanyak terdapat pada anak yang imunisasinya tidak lengkap.

  1. Status ASI Eksklusif

Penelitian-penelitian yang dilakukan pada sepuluh tahun terakhir ini menunjukkan bahwa ASI kaya akan faktor antibodi cairan tubuh untuk melawan infeksi bakteri dan virus. Penelitian di Negara-negara sedang berkembang menunjukkan menunjukkan bahwa ASI melindungi bayi terhadap infeksi saluran pernapasan berat (Djaja, 2000).

  1. Berat Badan Lahir

Berat badan lahir rendah ditetapkan sebagai suatu berat lahir yang kurang dari 2500 gram. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) akan meningkatkan resiko kesakitan dan kematian bayi karena bayi rentan terhadap kondisi-kondisi infeksi saluran pernapasan bagian bawah (Ngastiyah, 1997).

  1. Pencemaran Udara dalam Lingkungan

Pencemaran udara di dalam rumah selain berasal dari luar ruangan dapat pula berasal dari sumber polutan di dalam rumah terutama aktivitas penghuninya antara lain, penggunaan biomassa untuk memasak maupun pemanas ruangan, asap dari sumber penerangan yang menggunakan bahan bakar, asap rokok, penggunaan obat anti nyamuk, pelarut organik yang mudah menguap (formaldehid) yang banyak dipakai pada peralatan perabot rumah tangga dan sebagainya (Mukono, 1997)

 Secara umum efek pencemaran udara terhadap saluran pernapasan dapat menyebabkan terjadinya :

  1. Iritasi pada saluran pernapasan, hal ini dapat menyebabkan pergerakan silia menjadi lambat , bahkan berhenti, sehingga mekanisme pembersihan saluran pernapasan menjadi terganggu
  2. Peningkatan produksi lendir akibat iritasi bahan tercemar
  3. Produksi lendir dapat menyebapkan penyempitan saluran pernapasan
  4. Rusaknya sel pembunuh bakteri saluran pernapasan
  5. Pembengkakan saluran pernapasan dan merangsang pertumbuhan sel sehingga saluran pernapasan menjadi menyempit
  6. Lepasnya silia dan lapisan sel selaput lendir

Akibat hal tersebut di atas maka menyebabkan terjadinya kesulitan bernapas, sehingga benda asing termasuk Mikroorganisme tidak dapat dikeluarkan dari saluran pernapasan dan hal ini akan memudahkan terjadinya infeksi saluran pernapasan (Soewasti, 2000).

Faktor yang mempengaruhi ISPA adalah sebagai berikut :

  1. Ventilasi

Penelitian yang dilakukan oleh Soewasti (2000) membuktikan bahwa ventilasi berhubungan dengan kejadian ISPA. Penderita ISPA banyak di temukan pada masyarakat yang mempunyai Ventilasi rumah dengan perhawaan paling kecil (0-0,99 m).

  1. Kepadatan Hunian

AKepadatan hunian dapat mempengaruhi kualitas udara di dalam rumah, dimana semakin banyak jumlah penghuni maka akan semakin cepat udara di dalam rumah akan mengalami pencemaran.

Tanda dan Gejala Klinis ISPA

Penyakit ISPA meliputi hidung, telinga, tenggorokan (pharinx), trachea, bronchioli dan paru. Tanda dan gejala penyakit ISPA pada anak dapat menimbulkan bermacam-macam tanda dan gejala seperti batuk, kesulitan bernapas, sakit tenggorokan, pilek, demam dan sakit telinga (Depkes RI, 1993).

Sumber : 

  1. http://pppl.depkes.go.id/_asset/_download/FINAL%20DESIGN%20PEDOMAN%20PENGENDALIAN%20ISPA.pdf
  2. http://www.pintarbiologi.com/2015/10/penyakit-ispa-definisi-gejala-penularan.html

Media

rossmax Peak Flow Meter